Jakarta - Indonesia belum mampu menjadi produsen personal computer (PC) yang handal. Padahal, pertumbuhan volume penjualan PC begitu tinggi tiap tahunnya. Bahkan, tahun ini pertumbuhannya ditargetkan mencapai 35 persen.
Dirjen Industri Alat Angkut dan Telematika Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan pemerintah telah memberikan beberapa insentif agar perusahaan (principal) dari luar tertarik membuka industri PC di Indonesia. Misalnya, pemberian BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah) untuk bahan baku komponen dan serat optik.
”Supaya mengurangi penyelundupan, hambatan impor hampir tidak ada. Bea masuk barang jadinya nol, sementara komponen 5-10 persen. Mereka (principal) lebih untung dagang barang jadi. Makanya kita berikan BMDTP,” jelasnya di Jakarta, Selasa (20/4).
Dengan pemberian insentif ini, Budi mengharapkan, perusahaan-perusahan PC tersebut mau membuka pabrik di sini. Saat ini, ada sejumlah principal dari Cina yang tertarik dengan tawaran tersebut dan menjajaki kemungkinan berinvestasi di Indonesia. Terlebih lagi, sudah terdapat sejumlah industri komponen PC seperti LCD dan baterai di Indonesia.
Namun, dia menyatakan belum ada yang akan terealisasi dalam waktu dekat. ”Kalau ada satu yang sudah masuk (principal), akan ada ekornya yang mengikuti dari industri komponen dan pendukungnya, tiga atau empat perusahaan,” ucapnya.
Sumber: Republika.co.id, 20 April 2010
0 Responses
Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.