industri alas kaki merupakan salah satu dari 2 jenis industri yang menjadi fokus pengembangan konsep kluster di propinsi jawa timur. hal ini dikarenakan tingginya permintaan untuk industri alas kaki dan banyaknya investasi asing berupa pabrik sepatu besar yang berdiri di jawa timur.
dikarenakan banyak bermunculan pabrik besar di bidang alas kaki, maka timbul permintaan akan tenaga kerja yang ahli di bidang jahit sepatu. sayangnya hingga akhir tahun 2011 ini, dinas perindustrian perdagangan propinsi jawa timur menyebutkan bahwa belum bisa memenuhi permintaan tenaga kerja ahli jahit tersebut sebanyak 7000 orang.
karena terbatasnya tenaga kerja yang dimiliki oleh pabrik sepatu besar, sebagian dari beberapa pabrik tersebut memilih untuk meng-subkontrakkan beberapa pekerjaan dalam proses produksi sepatunya kepada para pengepul dari luar lingkungan pabrik.
hal tersebut ternyata sudah biasa terjadi di banyak pabrik sepatu besar. sudah sejak tahun .. salah seorang staf pabrik sepatu Kasogi (sekarang sudah tutup) Ibu venny, memanfaatkan peluang tersebut untuk membuka usaha pengepul jahit upper sepatu. hingga sekarang ibu venny telah memiliki 3 lokasi pengepul jahit upper sepatu dengan jumlah line tara 2 – 3 line di setiap lokasinya.
ada beberapa pekerjaan atau model kemitraan yang bisa dilakukan antara industri besar dengan industri kecil di bidang alas kaki, antara lain :
- jahit upper sepatu, yang dimaksud dengan upper adalah bagian atas / kap sepatu. dalam jenis kemitraan ini, para pengepul berkewajiban menjahit bagian yang terpotong-potong dari (semua bahan potongan upper di supply pabrik besar) menjadi satu bagian upper sepatu utuh sesuai dengan model yang dikehendaki oleh pabrik. harga jahit untuk setiap upper berbeda-beda bergantung pada tingkat kesulitan jahit serta bahan benang yang diperlukan. untuk sepatu olahraga anak/dewasa harga yang dipatok berkisar Rp. 2500 – Rp. 4000 / pasang upper. sedangkan untuk jahit upper sandal berkisar Rp. 600 – 2000/pasang upper. syarat serta perjanjian yang berlaku antara pengepul dan industri besar berbeda-beda pada setiap pabrik sepatu. tapi untuk mendapatkan keuntungan, ibu venny mengatakan bahwa pengepul minimal memiliki 1 line atau 48 penjahit sepatu dan 3 orang sebagai pekerja tangan (memotong benang, mengelem, memeriksa, dll). di jawa timur sendiri ada .. perusahaan besar sepatu yang bersedia menerima industri kecil sebagai pengepul jahit di pabriknya, tentunya sesuai dengan syarat yang diberlakukan pada masing-masing pabrik. syarat yang wajib dipenuhi oleh industri kecil pada perjanjian kerja dengan pabrik besar, yaitu agar pengepul tidak menjiplak atau menyebarluaskan model sepatu yang sedang digarap kpada pihak manapun. kelebihan usaha ini : biaya karyawan rendah (karena sebagian besar karyawan adalah wanita, ibu-ibu yang tidak mempunyai keahlian khusus, hanya mampu menjahit saja), tidak perlu pemasaran (sekali kita kontrak pekerjaan dengan pabrik besar, selama pekerjaan kita baik, akan terus dipergunakan), tidak banyak memerlukan bahan baku (hanya benang, dan latex), pembayaran teratur.kelemahan usaha ini : biaya investasi mesin jahit diawal untuk 1 line relatif besar, perlu ada 1 orang manager line yang menguasai betul teknik jahit sepatu, kesulitan dalam memantain karyawan, karena kadang jika karyawan sudah pintar seringkali lebih memilih untuk bekerja di pabrik jika ada tawaran.
- usaha sablon , baik sablon sol (untuk sandal yang bermotif), untuk upper (logo, merk, dll)
- usaha plong , yaitu usaha pemotongan bahan sepatu yang masih berupa lembaran kedalam bentuk potongan-potongan kecil tertentu sesuai dengan model yang dikehendaki oleh pabrik.
0 Responses
Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.